Powered by Blogger.

TULISAN TERPOPULER

Tuhan....kenapa satu-satunya gubukku terbakar?

Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal, terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.

Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai.

Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya. Dia sedih dan marah.

Menata Ulang Pikiran

Kita lahir ke dunia sebagai manusia, diikat oleh tiga belenggu, yaitu belenggu pikiran [manas], ahamkara [ke-aku-an] dan sthula sarira [badan fisik]. Dimana manas [pikiran] adalah pelopor dari kedua belenggu yang lain, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Sehingga halangan besar manusia di dalam evolusi bathin adalah pikirannya sendiri. Dan langkah evolusi bathin terpenting adalah melampaui pikiran [berhenti didikte oleh pikiran] dan meniadakan ke-aku-an [nirahamkarah].

Sarasvati dan Teori Kecerdasan ganda

Satu lagi keistimewaan sang Ibu Sarasvati yang dapat kita temukan dalam figurnya adalah mengenai korelasinya dengan teori kecerdasan ganda. Teori ini dikemukakan pada 1999 oleh Howard Gardner, seorang psikolog kelahiran Amerika Serikat yang banyak bergelut di bidang intelegensi. Ia menyatakan bahwa setiap individu memiliki keunikan, dan sedikitnya terdapat tujuh macam kecerdasan dalam seorang individu. Kecerdasan yang beraneka ragam itu pasti ada dalam setiap individu dan membedakannya dengan individu lain, dan oleh sebab itu tidak ada individu yang bodoh, semua berpotensi untuk menjadi cerdas dengan meningkatkan kecenderungan kecerdasannya itu. Seorang individu bisa saja pintar dalam matematika, tetapi kurang dalam musik, demikian pula sebaliknya, seorang individu sangat pandai mengutarakan pendapatnya secara lisan, sementara yang lain lebih baik dengan jalan tertulis. Hal itulah yang disebutnya sebagai Teori Kecerdasan Ganda “Multiple Intelligence”.

Bangga beragama bumi

Mengapa mesti malu beragama bumi karena kita tinggal di bumi;
sementara agama langit masih menggantung di awan-awan yang tidak tetap adanya...


Orang Hindu dikenal sebagai orang yang cinta damai, penuh pengertian, jujur, dan penolong. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh ajaran Hindu itu sendiri yang menekankan kepada konsep ahimsa, prema, shanti, dan satya. Oleh karena itu, di mana pun orang Hindu berada, ia akan selalu membawa kedamaian bagi masyarakat sekitarnya. Bukan hanya itu, makhluk lain seperti binatang dan tetumbuhan pun ikut merasakan kedamaian karena manusia Hindu turut mencurahkan kasihnya kepada alam sekitar dalam konsep-konsep filosofi yang adiluhung: Tri Hita Karana.

mengapa memakai bija di kening?

Cakra yang berdaun bunga dua disebut Ajna,
terletak di antara kedua alis mata dan memiliki aksara ham dan ksam.
Pimpinannya disebut Sukla Mahakala (waktu agung putih);
pimpinan devinya disebut Hakini.


Tempat Suci

Tempat suci adalah tempat yang dibangun secara khusus menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan secara khusus pula. Tempat suci adalah tempat untuk melakukan ibadah agama, tempat untuk sujud dan menyembah. Tempat untuk sujud secara lahir dan bathin, sujud jiwa dan raga kehadapan Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa). Sujud dalam arti patuh, taat dan bhakti secara tulus iklas. Siap sedia menjunjung serta menjalankan ajaran dan perintah-perintah-Nya serta menjalankan ajaran dan perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-Nya.

Tumpek Landep

Tumpek Landep dirayakan setiap Sanisara Kliwon Wuku Landep. Tumpek Landep berasal dari kata Tumpek yang Berarti Tampek atau dekat dan Landep yang berarti Tajam. Jadi dalam konteks filosofis, Tumpek Landep merupakan tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (pikiran). Dengan demikian umat selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai - nilai agama. Dengan pikiran yang suci, umat mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Sejarah Perkembangan Agama Hindu

Agama Hindu merupakan agama yang mempunyai usia tertua dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh manusia. Agama Hindu pertama kali dikenal di India.  Perkembangan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 Jaman/fase, yakni Jaman Weda, Jaman Brahmana, Jaman Upanisad dan Jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di Mohenjodaro dan Harappa, menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di India pada jamam dahulu telah mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu peninggalan yang menarik, ialah sebuah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat hubungannya dengan ajaran Weda, karena pada jaman ini telah dikenal adanya penyembahan terhadap  Dewa-dewa.

Candi Gedong Songo ( candi peninggalan budaya Hindu )

Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata bandungan. Candi Gedong Songo, yang berarti sembilan candi dengan lokasi yang paling tinggi adalah candi dengan angka paling besar.

Hukum Karma?

Hindu mengajarkan bahwa di keseluruhan alam semesta ini berlaku dua hukum semesta, yaitu Hukum Karma [hukum yang mengatur mahluk, jalan hidup dan kehidupan] dan Hukum Rta [hukum alam, yang mengatur alam semesta, benda dan materi]. Kedua hukum ini saling berkaitan satu sama lain, akan tetapi dalam tulisan ini khusus yang akan dibahas adalah tentang Hukum Karma.

PENJELASAN TENTANG KARMA

Berbeda dengan sebagian agama yang mengajarkan tentang "Takdir Tuhan" -dimana kehidupan kita di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang ditentukan oleh takdir Tuhan-, agama-agama dharma [Hindu, Buddha dan Jain] mengajarkan yang berbeda, yaitu "Hukum Karma".

Sesarining Dharma (Intisari Dharma)

Sebab kenapa dalam kehidupan ini kita jauh dari realitas diri kita yang sejati [yang penuh kebahagiaan dan kedamaian] adalah karena kita SALAH PIKIRAN. Kita mengira harga diri kita yang paling penting, kita mengira melampiaskan marah itu yang paling penting, kita mengira nafsu seks itu yang paling penting, kita mengira banyak uang itu yang paling penting, kita mengira kekuasaan itu yang paling penting, kita mengira badan kita ini yang paling penting, kita mengira menuruti pikiran dan perasaan negatif kita yang paling penting, dll, banyak sekali. Janganlah kemudian kita pergi ke alam kematian [mati] dengan salah pikiran seperti itu, karena kita akan dibuat sangat sengsara di alam kematian. Sukur-sukur kalau kemudian kita masih bisa balik terlahir lagi ke kehidupan ini menjadi manusia, celakalah kalau kita terlahir ke alam-alam bawah [Bhur Loka] menjadi ashura atau lahir sebagai binatang.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CHAT WITH US HERE !

Ada pertanyaan atau ingin posting artikel di blog ini ?hubungi kami disini dengan

Bayu Wardana



Arya Wibawa

About Me

My Photo
Peradah Indonesia Kota Semarang
Om swastiastu, Kami Perhimpunan Pemuda HIndu Indonesia(DPK Semarang) sekretariat : Pura Agung Giri Natha, Jl. Sumbing no.12 Semarang
View my complete profile

wibiya widget