Powered by Blogger.
TULISAN TERPOPULER
-
Definisi Sembahyang Salah satu hakekat inti ajaran agama adalah sembahyang. Menurut kitab Atharwa Weda XI. 1.1, unsur iman atau Sraddha d...
-
( Om Nama Shivaya / Om Nama Sivaya / Om Nama Siwaya) merupakan mantra panca aksara yang secara khusus ditunjukan kepada Shiva / Siva / Siw...
-
Hai guys, udah tau belum kalau dalam agama Hindu ada 4 cara untuk menuju Tuhan (MOKSA) yang tidak ada di agama lain. Agama Hindu percaya aka...
-
Peradah DPP Jawa Tengah: Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia ) Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia ) Bhagawad Gita (Bahasa I...
-
Cakra yang berdaun bunga dua disebut Ajna, terletak di antara kedua alis mata dan memiliki aksara ham dan ksam. Pimpinannya disebut Sukla ...
-
1. ! Aplikasi mPeradah (tanya-jawab dan Doa Sehari-hari di HP & by sudane Download Now 2. ! eBook t...
-
Agama Hindu merupakan agama yang mempunyai usia tertua dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh manusia. Agama Hindu pertama kal...
-
Hindu mengajarkan bahwa di keseluruhan alam semesta ini berlaku dua hukum semesta, yaitu Hukum Karma [hukum yang mengatur mahluk, jalan hi...
-
Om Swastyastu http://www.babadbali.com/canangsari/pa-catur-marga.htm Hindu mengenal 4 (empat) jalan (Marga) menuju kepada Tuhan (Hyang Wi...
-
Tempat suci adalah tempat yang dibangun secara khusus menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan secara khusus pula. Tempat suci adal...
Jalan Yoga
Jalan Yoga
ye yatha mam prapadyante tams tathai 'va bhajamy aham mama wartma 'nuvartante manusyah partha sarwasah. ~Bhagavadgita IV-11~
Artinya:
Jalan manapun yang ditempuh manusia ke arah-KU, semua KU-terima sama O Partha, dari mana pun semua mereka yang melalui jalan-KU!
Yang dimaksud dengan "jalan manapun" dalam ayat Bhagavadgita tersebut adalah
jalan yoga, Yoga Marga yang mana saja, BUKAN setiap ajaran, untuk mudahnya pengertian secara umum ajaran-ajaran kita sebut agama-agama. Ada beberapa alasan untuk itu:
Pertama, tidak semua agama mengenalkan ajaran yoga, bahkan ada lembaga agama, seperti gereja dan MUI melarang umatnya ikut praktek yoga.
Ke-dua, paham ketuhanan (konsep setiap tentang Tuhan) tiap agama berbeda.
Ketiga, konsep manusia dari masing-masing agama juga berbeda. Sebagai contoh, menurut agama rumpun Abrahamik, manusia diciptakan dari tanah liat, debu atau air kotor (bahan-bahan yang hina), sekalipun manusia disebut sebagai gambar Allah.
Ke-empat, (karena itu) hakikat manusia dalam pemahaman agama-agama Abrahamik itu adalah pendosa (Yahudi dan Nasrani/Kristen), atau hamba, budak (Islam).
Dalam agama Hindu, manusia diciptakan dari prakerti (potensi materi) dan purusha (jiwa), yang kedua-duanya berasal dari "tubuh" Brahman (Tuhan) sendiri. Hakikat manusia; jiwa atau atmannya adalah sama dengan Brahman. Hal ini mendorong manusia Hindu menjadi rendah hati, menghormati manusia lain, karena percaya di dalam setiap manusia, Atman atau Jiwa atau Ruh mereka sama dengan Atman atau Jiwa atau Ruhnya sendiri (Tat Tvam Asi). Sebaliknya yang banyak melakukan kekerasan atas nama Tuhan adalah manusia-manusia yang dianggap pendosa atau budak Tuhan.
Ke-lima, tujuan tiap-tiap agama juga berbeda. Ada agama yang tujuan tertingginya adalah sorga di mana para pemeluk agama ini hidup di sorga dengan tubuhnya, dan menikmati kesenangan badani tanpa batas. Sedangkan tujuan tertinggi agama Hindu adalah moksha, yaitu persatuan jiwa dengan Sang Mahasumber, Brahman; seperti sungai-sungai yang bersatu dalam samudera. Sementara sorga yang bersifat rohani adalah tujuan antara. Kalau dikaitkan dengan sistem yoga, tujuan tertinggi dari agama-agama yang pertama ada pada cakra pertama, muladara cakra yang letaknya di dekat kemaluan dan dubur. Artinya ini adalah kesadaran terendah, kesadaran pada tingkat meteri. Sedangkan moksha ada pada cakra ke-tujuh, sahasrara cakra yang letaknya di atas ubun-ubun.
Tujuan tertinggi agama Hindu, mirip dengan tujuan agama Buddha dan Jain. Tujuan tertinggi agama Buddha adalah Nirvana atau Suniyata (kekosongan) dan tujuan tertinggi agama Jain adalah Kevalya atau persatuan dengan Sang Diri Tertinggi, yang dalam Hindu mirip dengan Brahman.
Jadi jelaslah yang dimaksud JALAN dalam Bhagavad Gita adalah jalan yoga, BUKAN agama-agama. Menyamakan JALAN itu dengan agama-agama, yang dengan penjelasan singkat di atas sudah terbantahkan. DR. Frank Morales menyebut mereka yang menyamakan JALAN dalam Bhagavatgita itu sama dengan agama-agama, sebagai Universalisme Radikal, atau "Kesamenisme".
Disarikan dari Media Hindu Agustus 2010 edisi 78.
ye yatha mam prapadyante tams tathai 'va bhajamy aham mama wartma 'nuvartante manusyah partha sarwasah. ~Bhagavadgita IV-11~
Artinya:
Jalan manapun yang ditempuh manusia ke arah-KU, semua KU-terima sama O Partha, dari mana pun semua mereka yang melalui jalan-KU!
Yang dimaksud dengan "jalan manapun" dalam ayat Bhagavadgita tersebut adalah
jalan yoga, Yoga Marga yang mana saja, BUKAN setiap ajaran, untuk mudahnya pengertian secara umum ajaran-ajaran kita sebut agama-agama. Ada beberapa alasan untuk itu:
Pertama, tidak semua agama mengenalkan ajaran yoga, bahkan ada lembaga agama, seperti gereja dan MUI melarang umatnya ikut praktek yoga.
Ke-dua, paham ketuhanan (konsep setiap tentang Tuhan) tiap agama berbeda.
Ketiga, konsep manusia dari masing-masing agama juga berbeda. Sebagai contoh, menurut agama rumpun Abrahamik, manusia diciptakan dari tanah liat, debu atau air kotor (bahan-bahan yang hina), sekalipun manusia disebut sebagai gambar Allah.
Ke-empat, (karena itu) hakikat manusia dalam pemahaman agama-agama Abrahamik itu adalah pendosa (Yahudi dan Nasrani/Kristen), atau hamba, budak (Islam).
Dalam agama Hindu, manusia diciptakan dari prakerti (potensi materi) dan purusha (jiwa), yang kedua-duanya berasal dari "tubuh" Brahman (Tuhan) sendiri. Hakikat manusia; jiwa atau atmannya adalah sama dengan Brahman. Hal ini mendorong manusia Hindu menjadi rendah hati, menghormati manusia lain, karena percaya di dalam setiap manusia, Atman atau Jiwa atau Ruh mereka sama dengan Atman atau Jiwa atau Ruhnya sendiri (Tat Tvam Asi). Sebaliknya yang banyak melakukan kekerasan atas nama Tuhan adalah manusia-manusia yang dianggap pendosa atau budak Tuhan.
Ke-lima, tujuan tiap-tiap agama juga berbeda. Ada agama yang tujuan tertingginya adalah sorga di mana para pemeluk agama ini hidup di sorga dengan tubuhnya, dan menikmati kesenangan badani tanpa batas. Sedangkan tujuan tertinggi agama Hindu adalah moksha, yaitu persatuan jiwa dengan Sang Mahasumber, Brahman; seperti sungai-sungai yang bersatu dalam samudera. Sementara sorga yang bersifat rohani adalah tujuan antara. Kalau dikaitkan dengan sistem yoga, tujuan tertinggi dari agama-agama yang pertama ada pada cakra pertama, muladara cakra yang letaknya di dekat kemaluan dan dubur. Artinya ini adalah kesadaran terendah, kesadaran pada tingkat meteri. Sedangkan moksha ada pada cakra ke-tujuh, sahasrara cakra yang letaknya di atas ubun-ubun.
Tujuan tertinggi agama Hindu, mirip dengan tujuan agama Buddha dan Jain. Tujuan tertinggi agama Buddha adalah Nirvana atau Suniyata (kekosongan) dan tujuan tertinggi agama Jain adalah Kevalya atau persatuan dengan Sang Diri Tertinggi, yang dalam Hindu mirip dengan Brahman.
Jadi jelaslah yang dimaksud JALAN dalam Bhagavad Gita adalah jalan yoga, BUKAN agama-agama. Menyamakan JALAN itu dengan agama-agama, yang dengan penjelasan singkat di atas sudah terbantahkan. DR. Frank Morales menyebut mereka yang menyamakan JALAN dalam Bhagavatgita itu sama dengan agama-agama, sebagai Universalisme Radikal, atau "Kesamenisme".
Disarikan dari Media Hindu Agustus 2010 edisi 78.
Labels:
Agama
CHAT WITH US HERE !
About Me
- Peradah Indonesia Kota Semarang
- Om swastiastu, Kami Perhimpunan Pemuda HIndu Indonesia(DPK Semarang) sekretariat : Pura Agung Giri Natha, Jl. Sumbing no.12 Semarang
wibiya widget
Tags
17an
2009
Agama
Alam
Amerta Sari
Artikel
Astrologi Bali
bhagawad gita
Bhakti
Budaya
Candi
Dharma
Dharma Santi
Dosa
Download
Ekonomi
Foto
Giri Natha
Hindu
Jadwal
Kalender Bali
Karma
Kebenaran
Kegiatan
Kejahatan
Kemah
Kembali Ke Hindu
KMHS
Krisis
Kunjungan
Lobha
Lokha Sabha
Makrab
Mantra
Marga
Meditasi
Mijen
Mind
Moha
Nyepi
Odalan
Organisasi
Pancawara
Pasraman
Penyakit
Peradah
Pertanyaan
Pura
Ramalan
Rohani
Sains
Santi
Saptawara
Saraswati
Seke Gong Puspa Giri
Senam
Seni
Siwa
software
Spiritual
SSC Band
Tahun Baru
Tari
Tirta Yatra
Tlogosari
Tuhan
Veda
Vedic
Wallpaper
Website Hindu
WHDI
Wuku
Yoga