Powered by Blogger.
TULISAN TERPOPULER
-
Definisi Sembahyang Salah satu hakekat inti ajaran agama adalah sembahyang. Menurut kitab Atharwa Weda XI. 1.1, unsur iman atau Sraddha d...
-
( Om Nama Shivaya / Om Nama Sivaya / Om Nama Siwaya) merupakan mantra panca aksara yang secara khusus ditunjukan kepada Shiva / Siva / Siw...
-
Hai guys, udah tau belum kalau dalam agama Hindu ada 4 cara untuk menuju Tuhan (MOKSA) yang tidak ada di agama lain. Agama Hindu percaya aka...
-
Peradah DPP Jawa Tengah: Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia ) Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia ) Bhagawad Gita (Bahasa I...
-
Cakra yang berdaun bunga dua disebut Ajna, terletak di antara kedua alis mata dan memiliki aksara ham dan ksam. Pimpinannya disebut Sukla ...
-
1. ! Aplikasi mPeradah (tanya-jawab dan Doa Sehari-hari di HP & by sudane Download Now 2. ! eBook t...
-
Agama Hindu merupakan agama yang mempunyai usia tertua dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh manusia. Agama Hindu pertama kal...
-
Hindu mengajarkan bahwa di keseluruhan alam semesta ini berlaku dua hukum semesta, yaitu Hukum Karma [hukum yang mengatur mahluk, jalan hi...
-
Om Swastyastu http://www.babadbali.com/canangsari/pa-catur-marga.htm Hindu mengenal 4 (empat) jalan (Marga) menuju kepada Tuhan (Hyang Wi...
-
Tempat suci adalah tempat yang dibangun secara khusus menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan secara khusus pula. Tempat suci adal...
Blog Archive
Mutiara Kebenaran
1. Hati-hati dengan ego atau ke-aku-an [ahamkara]. Membuka mulut atas nama ego, berisiko begitu besar.
2. Sebelum mengkritik, terlebih dahulu periksalah diri Anda, amatilah kegiatan hidup Anda dengan seksama, dengan mata sensor Anda yang tanpa kompromi, periksa dan kritiklah diri Anda sendiri. Kalau Anda menemukan kesalahan dalam diri Anda, diam-diam perbaikilah dan teruskanlah perjalanan Anda, bila Anda tidak menemukan kesalahan, tersenyumlah dalam hati, lanjutkan perjalanan Anda dengan kepuasan yang disembunyikan, kalau orang tetap mencemooh Anda dan dia ingin ditanggapi, jawablah dengan cinta, bukan dengan kebencian.
3. Jangan bertengkar walau itu demi kebenaran, kalau cinta tidak ada dalam hati Anda, kebencian tidak bisa dikalahkan oleh kebencian, kedengkian tidak bisa ditanggulangi dengan kedengkian. Bila dalam penyamaran mempertahankan kebenaran, kebencian atau dendam, atau ego yang membusung mengendap dalam hati Anda, keinginan untuk berkelahi melawan pemfitnah, sebaiknya lupakanlah perkelahian itu. Mula-mula kembangkanlah cinta, cinta merupakan kekuatan dan sekutu terbesar Anda. Obat yang akan menyembuhkan luka yang disebabkan oleh rasa benci kepada musuh Anda, dan cinta tak pernah bisa dikalahkan, bahkan mati dalam upaya menaklukkan kebencian adalah kemenangan cinta bagi jiwa yang abadi.
4. Tak seorangpun yang memahami cinta Tuhan, dapat membenci dan menunjukkan kepicikan kepada salah satu dari anak-anak-Nya. Bagaimana Anda dapat membenci atau menyakiti hati saudara sendiri yang melakukan kesalahan? Dengan kebencian ataupun penuh cinta, mereka tetap saja saudara Anda, saudara yang bertindak penuh kebencian dan kedengkian dan tidak memahami hukum. Kalau sebagai balasannya Anda juga membenci mereka, Anda akan menenggelamkan mereka dalam samudera kebencian. Lebih baik tunjukkan pada mereka mercusuar cinta agar mereka dapat berenang ke pantai. Biarkan cinta Anda menunjukkan kepada mereka kebodohan dan tingkah laku mereka yang salah, berikan contoh Anda dengan mencintai mereka melebihi kebencian mereka.
5. Pengalaman kegembiraan manusia berasal di otak, di pusat lembut yang oleh para yogi disebut dengan “Sahasrara”, atau teratai berkelopak seribu. Namun rasa gembira yang sebenarnya tidak dirasakan di kepala, tetapi di hati. Dari tempat kesadaran Tuhan yang Ilahi di otak, kegembiraan turun ke cakra jantung dan muncul di situ. Kegembiraan itu berasal dari kebahagiaan Tuhan – sifat utama dan mendasar dari roh.
6. Di dunia ini, cinta mensyaratkan dualitas, dia muncul dari saling bertukar perasaan antara dua atau lebih makhluk. Bahkan binatang menunjukkan sejenis cinta tertentu satu sama lain dan pada anak-anaknya. Pada kebanyakan kasus, jika salah satu pasangan meninggal, yang satunya biasanya segera menyusul. Tetapi cinta yang ada pada binatang itu naluriah, mereka tidak bertanggung jawab atas cinta mereka. Manusia, bagaimanapun, secara sadar mempunyai sejumlah besar penentuan nasib sendiri dalam pertukaran cinta mereka.
7. Cinta adalah emosi yang universal, ekspresinya dapat dikenal dari kodrat pikiran yang melaluinya dia bergerak. Oleh sebab itu, bila cinta melewati hati seorang ayah, kesadaran kebapakan menterjemahkannya kedalam cinta kebapakan. Bila dia melewati hati seorang ibu, kesadaran keibuan menterjemahkannya menjadi cinta keibuan. Bila cinta melewati hati mereka yang sedang jatuh cinta, kesadarannya memberikan cinta universal ini sesuai dengan sifatnya.
8. Kemajuan yang terbaik, biasanya berlangsung perlahan. Hasil yang besar biasanya tidak dicapai sekaligus; kita harus puas dengan meningkatkan kehidupan ini selangkah demi selangkah.
9. Orang lebih suka berbicara tentang jalan dari pada menjalaninya, seperti membicarakan khasiat obat dari pada meminumnya.
10. Cinta mampu menyembuhkan, baik orang yang memberikannya, maupun orang yang menerimanya.
2. Sebelum mengkritik, terlebih dahulu periksalah diri Anda, amatilah kegiatan hidup Anda dengan seksama, dengan mata sensor Anda yang tanpa kompromi, periksa dan kritiklah diri Anda sendiri. Kalau Anda menemukan kesalahan dalam diri Anda, diam-diam perbaikilah dan teruskanlah perjalanan Anda, bila Anda tidak menemukan kesalahan, tersenyumlah dalam hati, lanjutkan perjalanan Anda dengan kepuasan yang disembunyikan, kalau orang tetap mencemooh Anda dan dia ingin ditanggapi, jawablah dengan cinta, bukan dengan kebencian.
3. Jangan bertengkar walau itu demi kebenaran, kalau cinta tidak ada dalam hati Anda, kebencian tidak bisa dikalahkan oleh kebencian, kedengkian tidak bisa ditanggulangi dengan kedengkian. Bila dalam penyamaran mempertahankan kebenaran, kebencian atau dendam, atau ego yang membusung mengendap dalam hati Anda, keinginan untuk berkelahi melawan pemfitnah, sebaiknya lupakanlah perkelahian itu. Mula-mula kembangkanlah cinta, cinta merupakan kekuatan dan sekutu terbesar Anda. Obat yang akan menyembuhkan luka yang disebabkan oleh rasa benci kepada musuh Anda, dan cinta tak pernah bisa dikalahkan, bahkan mati dalam upaya menaklukkan kebencian adalah kemenangan cinta bagi jiwa yang abadi.
4. Tak seorangpun yang memahami cinta Tuhan, dapat membenci dan menunjukkan kepicikan kepada salah satu dari anak-anak-Nya. Bagaimana Anda dapat membenci atau menyakiti hati saudara sendiri yang melakukan kesalahan? Dengan kebencian ataupun penuh cinta, mereka tetap saja saudara Anda, saudara yang bertindak penuh kebencian dan kedengkian dan tidak memahami hukum. Kalau sebagai balasannya Anda juga membenci mereka, Anda akan menenggelamkan mereka dalam samudera kebencian. Lebih baik tunjukkan pada mereka mercusuar cinta agar mereka dapat berenang ke pantai. Biarkan cinta Anda menunjukkan kepada mereka kebodohan dan tingkah laku mereka yang salah, berikan contoh Anda dengan mencintai mereka melebihi kebencian mereka.
5. Pengalaman kegembiraan manusia berasal di otak, di pusat lembut yang oleh para yogi disebut dengan “Sahasrara”, atau teratai berkelopak seribu. Namun rasa gembira yang sebenarnya tidak dirasakan di kepala, tetapi di hati. Dari tempat kesadaran Tuhan yang Ilahi di otak, kegembiraan turun ke cakra jantung dan muncul di situ. Kegembiraan itu berasal dari kebahagiaan Tuhan – sifat utama dan mendasar dari roh.
6. Di dunia ini, cinta mensyaratkan dualitas, dia muncul dari saling bertukar perasaan antara dua atau lebih makhluk. Bahkan binatang menunjukkan sejenis cinta tertentu satu sama lain dan pada anak-anaknya. Pada kebanyakan kasus, jika salah satu pasangan meninggal, yang satunya biasanya segera menyusul. Tetapi cinta yang ada pada binatang itu naluriah, mereka tidak bertanggung jawab atas cinta mereka. Manusia, bagaimanapun, secara sadar mempunyai sejumlah besar penentuan nasib sendiri dalam pertukaran cinta mereka.
7. Cinta adalah emosi yang universal, ekspresinya dapat dikenal dari kodrat pikiran yang melaluinya dia bergerak. Oleh sebab itu, bila cinta melewati hati seorang ayah, kesadaran kebapakan menterjemahkannya kedalam cinta kebapakan. Bila dia melewati hati seorang ibu, kesadaran keibuan menterjemahkannya menjadi cinta keibuan. Bila cinta melewati hati mereka yang sedang jatuh cinta, kesadarannya memberikan cinta universal ini sesuai dengan sifatnya.
8. Kemajuan yang terbaik, biasanya berlangsung perlahan. Hasil yang besar biasanya tidak dicapai sekaligus; kita harus puas dengan meningkatkan kehidupan ini selangkah demi selangkah.
9. Orang lebih suka berbicara tentang jalan dari pada menjalaninya, seperti membicarakan khasiat obat dari pada meminumnya.
10. Cinta mampu menyembuhkan, baik orang yang memberikannya, maupun orang yang menerimanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CHAT WITH US HERE !
About Me
- Peradah Indonesia Kota Semarang
- Om swastiastu, Kami Perhimpunan Pemuda HIndu Indonesia(DPK Semarang) sekretariat : Pura Agung Giri Natha, Jl. Sumbing no.12 Semarang
wibiya widget
Tags
17an
2009
Agama
Alam
Amerta Sari
Artikel
Astrologi Bali
bhagawad gita
Bhakti
Budaya
Candi
Dharma
Dharma Santi
Dosa
Download
Ekonomi
Foto
Giri Natha
Hindu
Jadwal
Kalender Bali
Karma
Kebenaran
Kegiatan
Kejahatan
Kemah
Kembali Ke Hindu
KMHS
Krisis
Kunjungan
Lobha
Lokha Sabha
Makrab
Mantra
Marga
Meditasi
Mijen
Mind
Moha
Nyepi
Odalan
Organisasi
Pancawara
Pasraman
Penyakit
Peradah
Pertanyaan
Pura
Ramalan
Rohani
Sains
Santi
Saptawara
Saraswati
Seke Gong Puspa Giri
Senam
Seni
Siwa
software
Spiritual
SSC Band
Tahun Baru
Tari
Tirta Yatra
Tlogosari
Tuhan
Veda
Vedic
Wallpaper
Website Hindu
WHDI
Wuku
Yoga