Powered by Blogger.

TULISAN TERPOPULER

Tempat Suci

Tempat suci adalah tempat yang dibangun secara khusus menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan secara khusus pula. Tempat suci adalah tempat untuk melakukan ibadah agama, tempat untuk sujud dan menyembah. Tempat untuk sujud secara lahir dan bathin, sujud jiwa dan raga kehadapan Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa). Sujud dalam arti patuh, taat dan bhakti secara tulus iklas. Siap sedia menjunjung serta menjalankan ajaran dan perintah-perintah-Nya serta menjalankan ajaran dan perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-Nya.
Tempat suci adalah tempat untuk sembahyang, tempat untuk menghambakan dan mendekatkan diri kehadapan Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Pencipta). Karena itu tempat suci sebagai tempat sembahyang dan beribadat, hendaklah disucikan dan dipelihara serta dilestarikan kesuciannya. Kita tidak boleh membuang kotoran ke dalam tempat suci. Kita tidak boleh masuk ketika dalam keadaan cuntaka. Kita tidak boleh berbuat dan berkata-kata yang tidak baik di tempat suci. Kita hendaknya menyucikan diri secara lahir dan bathin sebelum datang ke tempat suci untuk beribadat.
Istilah-istilah tempat suci
Tempat suci bagi umat Hindu, dapat disebut dengan bermacam-macam istilah seperti :
1)      Pura
Istilah pura berasal dari kata “Pur”, yang artinya kota, benteng, atau kota yang berbenteng. Pura berarti suatu tempat yang khusus dipakai untuk dunia kesucian dengan dikelilingi oleh tembok. Hamper semua pura (tempat suci), dikelilingi dengan tembok atau pagar untuk memisahkan dengan lingkungan sekitarnya yang dianggap tidak suci.
2)      Candi
Candi artinya Çiwa. Bentuk pokoknya adalah segitiga, yaitu lambang purusa sebagai wisesanya Hyang Widhi untuk menciptakan atau mengadakan. Lambang ini adalah lambang Çiwa sebagai paksa agama Hindu. Sedangkan istilah candi bentar yang juga disebut supit urang berasal dari kata candika (candi) berfungsi sebagai pintu gerbang. Candika atau candi bentar ini sesungguhnya adalah lambang Durgha (saktinya Çiwa) dalam melakukan praline, karena itu maka dimuka candi bentar terdapat dua arca Mahakala, kanan dan kiri yaitu lambing waktu (kala) yang mengembalikan segala-galanya yang tidak kekal kepada asalnya.
3)      Kahyangan atau parhyangan
Berasal dari kata “Hyang” (biasanya dihubungkan dengan sang,dang), merupakan kata sandang yang ditempatkan didepan sesuatu yang dimuliakan, dihormati. Misalnya sang Hyang Widhi, sang Hyang Dharma dan lain sebagainya. Ka+hyang+an atau par+hyang+an yang berarti tempat, kedudukan, linggih, sthana. Jadi kahyangan atau parhyangan berarti tempat atau sthana (linggih) suci atau disucikan. Selanjutnya yang dimaksud dengan kahyangan atau parhyangan disini bukan hanya bangunan yang berfungsi sebagai sthana, linggih atau tempat suci itu tetapi juga seluruh kompleks bangunan dengan halaman dari tepat suci itu.
4)      Istilah – istilah lainnya
Istilah-istilah lainnya adalah pengayatan, penyawangan, pengubengan, pengayengan dan lain sebagainya. Di tempat ini Hyang Widhi beserta manisfestasi-Nya disthanakan dan dipuja pada waktu tertentu. Dan bersifat sementara yakni sebagai pesimpangan saja.
Fungsi tempat suci
Tempat suci mempunyai fungsi yang amat penting bagi umat Hindu. Fungsi yang hampir meliputi aspek kehidupan masyarakat Hindu. Sebagaimana disebutkan dalam sastra agama, maka fungsi tempat suci ( Pura) itu adalah sebagai berikut :
1)      Pura adalah tempat beribadat, tempat manusia mendekatkan dirinya kepada Hyang Widhi. Pura adalah tempat manusia mengabdi dan berbhakti kepada Hyang Widhi, tempat memohon dan bersujud kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Di Puralah tempat manusia mempersatukan dirinya kepada Tuhannya, tempat memohon perlindungan dan tuntunan dalam hidupya ke arah yang benar serta tempat memohon ampun atas segala dosa yang pernah dilakukan selama hidupnya. Dikala suka ria maupun kecewa, kepahitan hidup, mengalami penderitaan, manusia pun datang ke pura untuk mengucapkan rasa syukur atau menenangkan jiwanya mohon petunjuk kepada Hyang Widhi. Pura adalah tempat untuk memuja dan mengagungkan kebesaran Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dengan berbagai manisfestasi-Nya untuk mendapatkan waranugraha-Nya.
2)      Pura juga merupakan tempat mempelai mengikrarkan sumpahnya diatas persaksian Hyang widhi untuk memasuki hidup baru, mereka berjanji tetap setia sehidup semati bersama dalam suka dan duka untuk membawa rumah tangga yang berbahagia sesuai dengan tuntunan agama.
3)      Tempat untuk memuja roh-roh suci (yang dipandang suci), baik roh suci leluhur, roh para Rsi.
4) Pura adalah tempat para pejuang memohon restu kehadapan Hyang Widhi dalam memperjuangkan dan membela tanah airnya dari penjajah sehingga membawa kemenangan.
5)   Disamping itu, tempat suci juga merupakan tempat mengadakan kegiatan social dan pendidikan dalam hubungan keagamaan, baik pendidikan watak, pendidikan kearah rasa persaudaraan, pendidikan kearah jiwa demokrasi dan pendidikan kearah rasa perikemanusiaan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CHAT WITH US HERE !

Ada pertanyaan atau ingin posting artikel di blog ini ?hubungi kami disini dengan

Bayu Wardana



Arya Wibawa

About Me

My Photo
Peradah Indonesia Kota Semarang
Om swastiastu, Kami Perhimpunan Pemuda HIndu Indonesia(DPK Semarang) sekretariat : Pura Agung Giri Natha, Jl. Sumbing no.12 Semarang
View my complete profile

wibiya widget