Powered by Blogger.

TULISAN TERPOPULER

NYEPI - Ketika Keheningan Semesta Menyatu Dengan Keheningan Bathin

Ketika orang di dunia umumnya merayakan tahun baru dengan pesta dan hura-hura, kita justru dalam keadaan sunyi dan sepi.


Salah satu penggerak pikiran untuk bekerja adalah ketika ada dualitas. Pikiran bekerja dengan sangat sibuk ketika benar berkelahi dengan salah, baik berkelahi dengan buruk, dihormati berkelahi dengan direndahkan, dll. Dimana ada dualitas, disana pikiran bekerja.


Dualitas menyebabkan pikiran kita tidak pernah bebas. Dualitas menyebabkan pikiran kita bergerak dari satu ketidakpuasan menuju ketidakpuasan yang lain, dari satu kemarahan menuju kemarahan yang lain, dari satu konflik menuju konflik yang lain, dari satu kebencian menuju kebencian yang lain. Rasa permusuhan tinggi, konflik, tersinggung, perkelahian dan perang tidak pernah berakhir.

Dalam keheningan bathin ada kesadaran. Laksana seorang yogi yang sudah sadar. Dikatakan baik dia tetap damai dan welas asih, dikatakan munafik dia tetap damai dan welas asih. Dihormati dia tetap damai dan welas asih, dihina dan diserang dia tetap damai dan welas asih. Bertemu orang baik dia tetap damai dan welas asih, bertemu orang jahat dia tetap damai dan welas asih. Bertemu orang cerdas dia tetap damai dan welas asih, bertemu orang goblok dia tetap damai dan welas asih. Karena sang yogi sudah memotong habis seluruh dualitas. Sehingga dalam bathinnya yang ada hanya keheningan dan diluar yang muncul hanya welas asih yang tidak bersyarat.

Maharsi Ramana dari Gunung Arunachala menyebutnya sebagai "Dakshina Murti". Shiva disejajarkan dengan keheningan sempurna, Shakti disejajarkan dengan welas asih tidak terbatas. Karena seseorang yogi yang mengalami kesadaran sempurna, dia akan melihat dan merasakan keheningan yang luar biasa ini, serta melihat segala sesuatu yang berbeda tetapi secara keseluruhan adalah satu kesatuan. Tidak ada lagi aku dan kamu. Semuanya satu. Dalam istilah Jawa disebut "manunggaling kawulo lan gusti", dalam istilah Hindu disebut "menyatunya Atman [individu] dengan Brahman [segala keberadaan]".

Yang tersisa hanya keheningan dan welas asih tanpa batas.

SELAMAT HARI RAYA NYEPI. Semoga sunyinya bhuana agung [alam semesta] dapat menyatu rapi dengan sunyinya bhuana alit [diri sendiri].

Rumah Dharma - Hindu Indonesia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CHAT WITH US HERE !

Ada pertanyaan atau ingin posting artikel di blog ini ?hubungi kami disini dengan

Bayu Wardana



Arya Wibawa

About Me

My Photo
Peradah Indonesia Kota Semarang
Om swastiastu, Kami Perhimpunan Pemuda HIndu Indonesia(DPK Semarang) sekretariat : Pura Agung Giri Natha, Jl. Sumbing no.12 Semarang
View my complete profile

wibiya widget