Powered by Blogger.
TULISAN TERPOPULER
-
Definisi Sembahyang Salah satu hakekat inti ajaran agama adalah sembahyang. Menurut kitab Atharwa Weda XI. 1.1, unsur iman atau Sraddha d...
-
( Om Nama Shivaya / Om Nama Sivaya / Om Nama Siwaya) merupakan mantra panca aksara yang secara khusus ditunjukan kepada Shiva / Siva / Siw...
-
Hai guys, udah tau belum kalau dalam agama Hindu ada 4 cara untuk menuju Tuhan (MOKSA) yang tidak ada di agama lain. Agama Hindu percaya aka...
-
Peradah DPP Jawa Tengah: Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia ) Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia ) Bhagawad Gita (Bahasa I...
-
Cakra yang berdaun bunga dua disebut Ajna, terletak di antara kedua alis mata dan memiliki aksara ham dan ksam. Pimpinannya disebut Sukla ...
-
1. ! Aplikasi mPeradah (tanya-jawab dan Doa Sehari-hari di HP & by sudane Download Now 2. ! eBook t...
-
Agama Hindu merupakan agama yang mempunyai usia tertua dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh manusia. Agama Hindu pertama kal...
-
Hindu mengajarkan bahwa di keseluruhan alam semesta ini berlaku dua hukum semesta, yaitu Hukum Karma [hukum yang mengatur mahluk, jalan hi...
-
Om Swastyastu http://www.babadbali.com/canangsari/pa-catur-marga.htm Hindu mengenal 4 (empat) jalan (Marga) menuju kepada Tuhan (Hyang Wi...
-
Tempat suci adalah tempat yang dibangun secara khusus menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan secara khusus pula. Tempat suci adal...
Blog Archive
- 2012 (7)
-
2011
(46)
- December(2)
-
November(9)
- Daftar Pura Di Semarang dan Sekitarnya
- Sadhana sederhana ala tetua Bali by Rumah Dharma -...
- Mengapa di pura banyak terdapat figur-figur menyer...
- Kalender Bali 2012
- Kutipan dari Ashtavakara Gita : Kesadaran Murni by...
- SEMUA KARENA KARMA By Siva Nataraja
- Keunggulan Sanatana Dharma Dalam Ajaran Hindu
- Ceramah Provokatif, ”Ustadz” Diamankan
- INDAHNYA PERJALANAN HIDUPKU UNTUK MEMELUK HINDU, s...
- August(6)
- July(7)
- June(5)
-
May(11)
- Tuhan....kenapa satu-satunya gubukku terbakar?
- Menata Ulang Pikiran
- Sarasvati dan Teori Kecerdasan ganda
- Bangga beragama bumi
- mengapa memakai bija di kening?
- Tempat Suci
- Tumpek Landep
- Sejarah Perkembangan Agama Hindu
- Candi Gedong Songo ( candi peninggalan budaya Hindu )
- Hukum Karma?
- Sesarining Dharma (Intisari Dharma)
- April(6)
- 2010 (11)
- 2009 (13)
- 2008 (7)
from Hukum Hindu
Panca Satya
Panca berarti lima, Satya berarti sikap menjungjung tinggi kebenaran, kesetiaan, dan kejujuran. Dalam sloka satya Hindu disebutkan semboyan "Satyam evam jayate na nrtam" artinya hanya kebenaranlah yang menang bukan kejahatan. Ada 5 macam sikap Satya yaitu : a. Satya Wacana ,Satya wacana adalah setia, jujur dan benar dalam berkata-kata. Tidak mengucapkan kata-kata yang tidak sopan yang disebut "wak purusya". b. Satya Hredaya Satya hredaya adalah setia terhadap kebenaran dan kejujuran kat Baca Selengkapnya.. Hukum Hindu 07 Dec, 2011
Guru Belog Megandong, Krama Bali Angkih-Angkih – Bagian 2
Para pendatang sangat senang merebut sumber-sumber rejekinya Krama Bali karena daya saing Krama Bali lumpuh. Sumber rejeki yang ada di depan hidungnya tidak dihiraukannya sehingga kaum pendatang dengan mudah mengambil alih. Krama Bali selalu sibuk diajak berkorban untuk para Bhuta Kala agar "somya" katanya. Bukannya "somya" (damai) yang didapat, tetapi yang didapat malah berbagai penyimpangan prilaku [...] ngarayana 27 Dec, 2011
--
Source: http://narayanasmrti.com/2011/12/27/guru-belog-megandong-krama-bali-angkih-angkih-bagian-2/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
--
Source: http://narayanasmrti.com/2011/12/27/guru-belog-megandong-krama-bali-angkih-angkih-bagian-2/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Daftar Pura Di Semarang dan Sekitarnya
JAWA TENGAH
Kota Semarang
1 Pura Agung Giri Natha Jl. Sumbing No.12, Semarang
2 Pura Amertha Sari Jl. Udan Riris Perum. Tlogosari, Pedungan Semarang
3 Pura Widya Saraswati Komplek AKPOL, Semarang
4 Pura Satya Dharma Dk. Kongkong, Ds. Ngadirgo, Kec. Mijen, Semarang
5 Pura Buana Mandala Wonoplembon, Mijan, Semarang
Kab. Semarang
6 Pura Giri Suci Jl. Raya Bendungan Km. 1.5 Ambarawa, Semarang
Sadhana sederhana ala tetua Bali by Rumah Dharma - Hindu Indonesia
Dalam kehidupan sehari-hari, pikiran dapat dimurnikan dengan keramahan dan kehangatan kepada mereka yang sedang bahagia, welas asih dan kebaikan kepada mereka yang sedang sengsara, mendukung dan membantu orang-orang yang baik hati, serta tidak menghakimi dan menilai [bersikap netral] kepada orang-orang yang kita rasa jahat atau salah.
[Yoga Sutra 1.33]
Ada seorang sahabat di Facebook yang datang kepada saya dan berkata, ”saya kurang memahami ajaran dharma, tolong berikan kepada saya cara sadhana [disiplin religius] yang sederhana dan mudah diingat, tapi sekaligus mendalam. Biar saya praktek-kan secara sungguh-sungguh setiap saat”.
Menjawab pertanyaan seperti ini, sangat layak bila kita menengok kembali pedoman sederhana dari tetua kita di Pulau Bali. Jaman dahulu sarana komunikasi tidaklah semudah sekarang. Tidak ada percetakan yang dalam sekejap bisa mencetak ribuan buku, tidak ada tv, tidak ada internet, dll. Terlebih lagi jaman dahulu banyak sekali orang yang buta huruf dan pola pikirnya sederhana. Sehingga oleh para tetua kita yang bijak, dalam berbagai segi ajaran dharma berusaha diajarkan sesederhana mungkin agar mudah dipahami dan diingat, sehingga mudah juga dilaksanakan.
Mengapa di pura banyak terdapat figur-figur menyeramkan ?
- Di dalam pura-pura di Bali tidak hanya ada figur Hyang Acintya [yang tidak terpikirkan] dan dewa-dewi, tapi juga banyak ada figur-figur menyeramkan.
- Di Penataran Agung Pura Besakih palinggih kiwa [kegelapan, keburukan] dan tengen [kesucian, kebaikan] diletakkan sejajar dan kedudukannya sama.
- Kita mebanten tidak hanya ke "alam-alam luhur" tapi juga ke "alam bawah. Kalau orang yang tidak paham tattva yang termuat di dalamnya, kita bisa dikira memuja setan.
Pura secara fisik memang sarat dengan simbol-simbol seram, tapi bagai sadhaka yang bathinnya sudah terdisiplinkan dari sad ripu dan dari dualitas pikiran, akan dapat melihat rahasianya, untuk kemudian terkagum-kagum. Karena ciri manusia yang sudah menyatu dalam keheningan sempurna adalah tidak ada lagi yang perlu dilawan dan ditendang. Semuanya sudah mengalir sempurna sesuai dengan putaran waktunya. Bathinnya serupa ruang yang menyediakan tempat pada apa saja dan siapa saja untuk bertumbuh, serupa langit yang memayungi semuanya, serupa matahari yang menyinari semua tanpa memilih. Sehingga tidak saja manusia dan mahluk baik yang diberi tempat dan ruang, tapi semuanya diberikan tempat dan ruang.
- Di Penataran Agung Pura Besakih palinggih kiwa [kegelapan, keburukan] dan tengen [kesucian, kebaikan] diletakkan sejajar dan kedudukannya sama.
- Kita mebanten tidak hanya ke "alam-alam luhur" tapi juga ke "alam bawah. Kalau orang yang tidak paham tattva yang termuat di dalamnya, kita bisa dikira memuja setan.
Pura secara fisik memang sarat dengan simbol-simbol seram, tapi bagai sadhaka yang bathinnya sudah terdisiplinkan dari sad ripu dan dari dualitas pikiran, akan dapat melihat rahasianya, untuk kemudian terkagum-kagum. Karena ciri manusia yang sudah menyatu dalam keheningan sempurna adalah tidak ada lagi yang perlu dilawan dan ditendang. Semuanya sudah mengalir sempurna sesuai dengan putaran waktunya. Bathinnya serupa ruang yang menyediakan tempat pada apa saja dan siapa saja untuk bertumbuh, serupa langit yang memayungi semuanya, serupa matahari yang menyinari semua tanpa memilih. Sehingga tidak saja manusia dan mahluk baik yang diberi tempat dan ruang, tapi semuanya diberikan tempat dan ruang.
Kalender Bali 2012
dijual kalender bali ,bbagi yg membutuhkan silahkan hub arya wibbawa 085291381557
atau bisa dibeli disekre peradah tiap hari minggu - Pura Agung Giri Natha smg
cukup dengan membayar 10rb anda akan mendapat 1 kalender
murah kannn...ayoo beli..
Labels:
Kalender Bali
Kutipan dari Ashtavakara Gita : Kesadaran Murni by Rumah Dharma - Hindu Indonesia
Ashtavakara Gita atau Ashtavakara Samhita adalah salah satu kitab suci Hindu, yang ditulis dalam bentuk dialog antara Ashtavakara [seorang yogi yang sudah sadar] dan Janaka [raja Kerajaan Mithila].
JANAKA BERTANYA : Wahai yang maha mulia, bagaimanakah cara mencapai kebijaksanaan ? Dan bagaimanakah cara pembebasan terjadi ? Dan bagaimanakah ketidakterikatan dapat dicapai ? Tolong jelaskan kepadaku.
ASHTAVAKRA MENJAWAB : Wahai yang tersayang, jika kau ingin terbebaskan dari racun kesengsaraan yang disebabkan oleh berbagai nafsu, maka minumlah madu yang terbuat dari memaafkan, kepolosan, welas asih dan kebaikan, rasa syukur serta kejujuran dan kebenaran. Kau bukan bumi [prthivi], bukan udara [vayu], bukan api [agni], bukan air [apah] dan bukan ruang [akasha]. Untuk mencapai pembebasan, maka sadarilah dirimu sebagai "sang saksi", yang selalu menyadari segala sesuatu tanpa terikat olehnya.
Wahai yang berkesadaran luas, agama dan tidak beragama, kebahagiaan dan penderitaan : semua itu berasal dari pikiran. Semua hal itu bukanlah untukmu. Kau bukanlah subjek atau objek. Sejak semula kau telah berada dalam keadaan terbebaskan. Kau adalah "sang saksi" yang menyaksikan segala sesuatu. Dan pada hakekatnya kau selalu bebas. Kau menjadi terikat karena kau selalu melihat bahwa "sang saksi" itu berada di luar dirimu, bukan di dalam dirimu sendiri.
Jika kau berkata : "AKU adalah sang pelaku", maka berarti kau telah membiarkan ular hitam ego atau ke-AKU-an [ahamkara] mematuk dirimu. Dan jika
SEMUA KARENA KARMA By Siva Nataraja
Ilustrasi
Mungkin bukan hanya saya yang pernah diiming-imingi hadiah yang luar biasa yaitu dijanjikan ‘masuk sorga’ jika mau beralih agama. Ini bukan cerita yang mengada-ada, ketika pada satu kesempatan teman saya mengajak berdiskusi seputar masalah keyakinan masing masing. Banyak topik yang ditanyakan oleh teman saya mulai dari simbol-simbol keagamaan, ritual dan sedikit filsafat. Pertanyaannya kritis juga menurut saya, ya pantaslah begitu karena dia seorang aktivis yang berbau keagamaan. Penampilan teman saya yang bernama Slamet ini agak lain, celana panjangnya hanya sampai 5 cm di atas mata kaki, dan jidatnya bertanda hitam (maaf…mungkin hanya kebetulan saja mirip tanda di jidat para pelaku bom Bali), entahlah… mungkin karena terlalu sering sujud atau memang itu adalah salah satu tanda sektarian seperti dalam Hindu yang menggunakan pasta cendana (simbol kaki padma).
Keunggulan Sanatana Dharma Dalam Ajaran Hindu
Pertama.:
Dalam falsafah Ketuhanan,,, Hindu percaya dgn Tuhan yang Maha Ada, Maha Tak Terbatas, yg ada di dalm dan di luar ciptaan. Bahkan ada sangat dekat dgn manusia di dlm hatinya. Tuhan yg dpt mewujudkan dirinya sesuai dgn kemampuan persepsi umatnya.
Orang-orang dgn kemampuan intelektual rendah, dan kosong dr spiritualitas, tentu tdk mampu memahami ini. Hindu tdk menganut Tuhan yg hanya mampu memiliki satu bentuk, dan diam di satu tempat yg amat sangat jauh, menjauhkan diri dgn manusia, yg disebut monotheisme.
Labels:
Agama
Ceramah Provokatif, ”Ustadz” Diamankan
KULONPROGO - Seorang ustadz mualaf, Abdul Aziz alias Ida Bagus Erit Budi Winarno (38) diamankan ke Polres Kulonprogo setelah memberi ceramah di Masjid Agung Wates, Rabu (16/11) malam. Pengamanan itu dilakukan karena ada forum masyarakat yang menilai ceramahnya bisa memecah kerukunan.
Labels:
Agama
INDAHNYA PERJALANAN HIDUPKU UNTUK MEMELUK HINDU, semarang 4 november 2011
PENGALAMAN PRIBADI
om swastyastu......
masih terlintas keanehan dalam diriku hingga aku memeluk agama hindu,secara logika aku tidak tahu menahu tentang agama tirta ini.sejak kecilpun aku juga tidak pernah dibekali sedikitpun pengetahuan agama hindu.jadi sangat mustahil sampai detik ini saya berganti agama dari islam ke hindu.
Labels:
Kembali Ke Hindu
Kembali Ke Alam & Meditasi
BELAKANGAN ini mulai tampak adanya kecenderungan manusia kembali ke alam. Termasuk dalam hal pengobatan. Selain lewat meditasi, ada kecenderungan masyarakat memanfaatkan obat-obatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami, seperti tumbuh-tumbuhan. Apa sesungguhnya meditasi itu? Apa manfaatnya bagi kesehatan?
3 Akar Kejahatan
- dicopy paste dari group di Facebook.
Akar kejahatan keserakahan (lobha), akar kejahatan kebencian (dosa), dan akar kejahatan kebodohan batin (moha).
Lobha adalah kemelekatan yang sangat terhadap sesuatu sehingga membuat pikiran selalu merasa lapar, serakah serta tidak puas dengan apa yang telah dimiliki.
Dosa adalah penolakan yang sangat terhadap sesuatu sehingga membuat pikiran selalu emosi, kesal dan penuh dengan kebencian.
Moha adalah kebodohan batin, yaitu tidak dapat membedakan mana yang buruk dan mana yang baik.
Dari ketiga akar kejahatan inilah seseorang berbuat jahat.
Lobha
4 Jalan Menuju Tuhan
Hindu mengenal 4 (empat) jalan (Marga) menuju kepada Tuhan (Hyang Widhi) yaitu :
Catur Marga
Bhakti Marga; Bhakti Marga adalah usaha untuk mencapai Jagadhita dan Moksa dengan jalan sujud bakti kepada Tuhan. Dengan sujud dan cinta kepada Tuhan Pelindung dan Pemelihara semua makhluk, maka Tuhan akan menuntun seorang Bhakta, yakni orang yang cinta, bakti dan sujud kepada- Nya untuk mencapai kesempurnaan. Dengan menambah dan berdoa mohon perlindungan dan ampun atas dosa- dosanya yang pernah dilaksanakan serta mengucap syukur atas perlindungannya, kian hari cinta baktinya kepada Tuhan makin mendalam hingga Tuhan menampakkan diri (manifest) di hadapan Bhakta itu.
Tuhan memelihara dan melindungi orang yang beriman itu, supaya hidupnya tetap tenang dan tenteram. Jalan yang utama untuk memupuk perasaan bakti ialah rajin menyembah Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas, seperti melaksanakan Tri Sandhya yaitu sembahyang tiga kali dalam sehari, pagi, siang, dan sore hari dan bersembahyang hari suci lainnya.
Bhagawad Gita - Bab II
Om Swastyastu
II. Ringkasan Isi Bhagavad Gita
==================================================================
sañjaya uvāca
taṃ tathā kṛpayāviṣṭam aśrupūrṇākulekṣaṇam
viṣīdantam idaṃ vākyam uvāca madhusūdanaḥ || 2.1|
" Sanjaya berkata; setelah melihat Arjuna tergugah rasa kasih sayang dan murung, matanya penuh air mata, Madhusudana, krisna, bersabda sebagai berikut."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------
śrībhagavān uvāca
kutas tvā kaśmalam idaṃ viṣame samupasthitam
anāryajuṣṭam asvargyam akīrtikaram arjuna ||2.2|
"Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda; Arjuna yang baik hati, bagaimana sampai hal-hal yang kotor ini menghinggapi dirimu? Hal-hal ini sama sekali tidak pantas bagi orang yang mengetahui nilai hidup. Hal-hal seperti itu tidak membawa seseorang ke planet-planet yang lebih tinggi. Melainkan menjerumuskan dirinya kedalam penghinaan."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------
klaibyaṃ mā sma gamaḥ pārtha naitat tvayy upapadyate
kṣudraṃ hṛdayadaurbalyaṃ tyaktvottiṣṭha paraṃtapa ||2.3|
"Wahai putera prtha, jangan menyerah pada kelemahan yang hina ini. Itu tidak pantas bagimu. Tinggalkanlah kelemahan hati yang remeh itu dan bangunlah. Wahai yang menghukum musuh."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------
arjuna uvāca
kathaṃ bhīṣmam ahaṃ sāṅkhye droṇaṃ ca madhusūdana
iṣubhiḥ pratiyotsyāmi pūjārhāv arisūdana || 2.4|
"Arjuna berkata; O Pembunuh musuh, o Pembunuh Madhu, bagaimana saya dapat membalas serangan orang seperti Bhisma dan Drona dengan panah pada medan perang, padahal seharusnya saya menyembah mereka?"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------
Labels:
bhagawad gita,
Hindu
Be Without Mind ( No Translation )
http://www.yogeeshashram.org/blog/be-without-mind
Artikel ini sengaja tidak di terjemahkan dikarenakan adanya arti yang hilang bila nanti di terjemahkan. Silahkan dibaca dalam bahasa inggris saja. Trimakasih.
Om Shanti Shanti Shanti Om
This universe is called Brahmanda – the egg of Brahma. This universe consists of millions and millions of galaxies. Our own galaxy consists of thousands of suns. We have not been able to grasp our own galaxy yet. We don’t even know about our own solar system. Our knowledge is very limited. But we know that we have been given this human life after so many lives. Be grateful for this life. This human life gives you the opportunity to learn. Once you have come this far to acquire human form you don’t have far to go. It is like coming three quarters of the way. You have crossed most of the ocean. All you need to do is jump to get to the other side. It takes courage to jump. You lack courage to make that jump. Those who don’t follow spirituality will go back to the beginnings of life and will have to start from the lowest form of life again, like that of algae or amoeba. Human life presents you with a great tool, the mind to work with. Animals and plant life do not possess this tool except when they live with humans and start learning from them. By being around humans they can develop their mind in order to create the opportunity to become human one day. Do not lose the opportunity to learn becausethis life is very precarious. We are born, we grow up, we get married but we don’t know what tomorrow holds forus. Mahavira said, this life is like a drop of dew hanging at the end of the blade of grass. Any moment that drop can fall.
Artikel ini sengaja tidak di terjemahkan dikarenakan adanya arti yang hilang bila nanti di terjemahkan. Silahkan dibaca dalam bahasa inggris saja. Trimakasih.
Om Shanti Shanti Shanti Om
This universe is called Brahmanda – the egg of Brahma. This universe consists of millions and millions of galaxies. Our own galaxy consists of thousands of suns. We have not been able to grasp our own galaxy yet. We don’t even know about our own solar system. Our knowledge is very limited. But we know that we have been given this human life after so many lives. Be grateful for this life. This human life gives you the opportunity to learn. Once you have come this far to acquire human form you don’t have far to go. It is like coming three quarters of the way. You have crossed most of the ocean. All you need to do is jump to get to the other side. It takes courage to jump. You lack courage to make that jump. Those who don’t follow spirituality will go back to the beginnings of life and will have to start from the lowest form of life again, like that of algae or amoeba. Human life presents you with a great tool, the mind to work with. Animals and plant life do not possess this tool except when they live with humans and start learning from them. By being around humans they can develop their mind in order to create the opportunity to become human one day. Do not lose the opportunity to learn becausethis life is very precarious. We are born, we grow up, we get married but we don’t know what tomorrow holds forus. Mahavira said, this life is like a drop of dew hanging at the end of the blade of grass. Any moment that drop can fall.
Meditasi Mantra / Japa Mantra (Om Nama Siwaya)
(Om Nama Shivaya / Om Nama Sivaya / Om Nama Siwaya) merupakan mantra panca aksara yang secara khusus ditunjukan kepada Shiva / Siva / Siwa salah satu deity dalam mitology Hindu. Secara harfiah arti dari mantra ini adalah : i bow to Shiva. Shiva sendiri memiliki 1008 nama (Sahasranama Shiva) dengan berbagai macam arti.
Menurut buku "The Ancient Power of Sanskrit Mantra and Ceremony Vol 1" karya Thomas Ashley-Farrand mendeskripsikan "Om Namah Shivaya" sebagai mantra yang tidak memiliki arti secara langsung. akan tetapi vibrasi suara yang dihasilkan terkait langsung dengan lima elemen chakra pertama, Bumi, Air, Api, Udara, dan Ether.
Kalender Bali Versi Desktop Untuk Windows , Mac, Dan Linux
OM SWASTYASTU
The Story
It's all started with the idea of the founder, a Balinese guy, to gentrified the Balinese Calendar. Pretty simple reason: computer was a common things nowadays. The existance of a Balinese calendar app would ease the Balinese people, as the modern living were also affecting them. It's also our passion to conserve our beloved country heritage with our abilities in Information Technology. The idea was not the first where some online sites such as www.kalenderbali.org, www.babadbali.com, and ayubali.awardspace.com have been providing online Balinese calendar. But we decided for a diffferent path, by making a desktop app. It make sense while the internet infrastructure isn't very good in Indonesia, despite of its number of internet users. We designed the app in the end of 2010.
The Story
It's all started with the idea of the founder, a Balinese guy, to gentrified the Balinese Calendar. Pretty simple reason: computer was a common things nowadays. The existance of a Balinese calendar app would ease the Balinese people, as the modern living were also affecting them. It's also our passion to conserve our beloved country heritage with our abilities in Information Technology. The idea was not the first where some online sites such as www.kalenderbali.org, www.babadbali.com, and ayubali.awardspace.com have been providing online Balinese calendar. But we decided for a diffferent path, by making a desktop app. It make sense while the internet infrastructure isn't very good in Indonesia, despite of its number of internet users. We designed the app in the end of 2010.
Labels:
Astrologi Bali,
Kalender Bali,
Pancawara,
Saptawara,
Wuku
Raja Guhya, Raja Vidya, Raja Dharma
Raja Guhya, Raja Vidya, Raja Dharma
oleh : Rumah Dharma - Hindu Indonesia
PENGETAHUAN RAHASIA
Dalam ajaran Hindu terdapat ajaran-ajaran rahasia yang tidak sembarangan diungkap. Seperti misalnya Ashvini Rahasya, Tripura Rahasya, dll. Di Bali dikenal dengan istilah ”aja wera” [tidak boleh dibicarakan]. Tapi karena berbagai pert...imbangan, Rumah Dharma memutuskan untuk menulis sebagian kecil dari ajaran rahasia tersebut. Dengan catatan bahwa tidak semua orang akan bisa tersambung dengan tulisan ini. Hanya bagi mereka yang bathinnya sudah ”siap” [bathin cukup bersih, tenang, welas asih, baik hati, dll].
Menjelaskan apa itu fenomena Tuhan. Mengapa ada orang yg bisa melihat satu atau banyak Dewa/dewi tertentu.
Menjelaskan apa itu fenomena Tuhan. Mengapa ada orang yg bisa melihat satu atau banyak Dewa/dewi tertentu.
Labels:
Agama
Krisis Evolusioner
Dunia sekarang ini dalam krisis. Kita semua bisa merasakan itu. Alam yang mulai marah, cuaca yang kacau. Satwa tertentu menjadi langka bahkan punah. Muncul kerawanan pangan. Kelaparan mulai bermunculan di kantong2 miskin. Bencana alam dimana-mana. Sedangkan secara ekonomi di Amerika sedang dalam lampu merah. Eropa dalam pintu krisis besar. Kebenaran sistem ekonomi modern dipertanyakan. Benarkah cara hidup kita yang sekarang ini? Meningkatnya stress dalam kehidupan kita. Orang-orang bingung kehilangan akar hidupnya krn terlelap oleh teknologi canggih.
Labels:
Alam
Banten sebagai pengganti mantra
Banten pada awalnya ketika diajarkan pembuatannya di Desa Puakan (Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali) oleh Maha Rsi Markandeya kepada penduduk setempat di abad ke-8, bernama “Bali” atau “Wali”.
Lama kelamaan tradisi yang diajarkan itu berkembang ke seluruh pulau, sehingga orang-orang yang bersembahyang menggunakan banten, dinamakan “Orang Bali” dan pulau kecil inipun bernama Pulau Bali.
Lama kelamaan tradisi yang diajarkan itu berkembang ke seluruh pulau, sehingga orang-orang yang bersembahyang menggunakan banten, dinamakan “Orang Bali” dan pulau kecil inipun bernama Pulau Bali.
Labels:
Artikel
Makna dan Tata Cara persembahyangan Umat Hindu
Salah satu hakekat inti ajaran agama adalah sembahyang. Menurut kitab Atharwa Weda XI. 1.1, unsur iman atau Sraddha dalam Agama Hindu meliputi: (1) Satya, (2) Rta, (3) Tapa, (4) Diksa, (5) Brahma dan (6) Yajna. Dari keenam unsur iman di dalam Agama Hindu menurut kitab Atharwa Weda itu, dua ajaran terakhir termasuk ajaran sembahyang (Bajrayasa, Arisufhana & Goda 1981:12).
Labels:
Agama
HARI RAYA GALUNGAN LAN KUNINGAN
Kata "Galungan" berasal dari bahasa Jawa Kuna yang artinya menang atau bertarung. Galungan juga sama artinya dengan dungulan, yang juga berarti menang. Karena itu di Jawa, wuku yang kesebelas disebut Wuku Galungan, sedangkan di Bali wuku yang kesebelas itu disebut Wuku Dungulan. Namanya berbeda, tapi artinya sama saja. Seperti halnya di Jawa dalam rincian pancawara ada sebutan Legi sementara di Bali disebut Umanis, yang artinya sama: manis.
Labels:
Agama
Makna Filosofis Hari Suci Tilem
Rerahinan Tilem dirayakan ketika bulan mati, maksudnya gelap ( tidak ada sinar bulan di langit ). Kegelapan pada hari Tilem ini, justru bernuansa religius. Ditinjau dari pengetahuan Astronomi Bahwa pada bulan tilem itu posisi bulan berada diantara Matahari dengan Bumi sehingga suasana menjadi gelap gulita dimalam hari.
Hari suci tilem sebenarnya sudah dirayakan oleh nenek moyang kita sebelum pengaruh Hindu datang ke Indonesia, dari sumber-sumber yang dapat dipercaya Bahwa hari suci tilem erat kaitannya dengan keberadaan Dinasty Chandra. Dynasty Chandra menganggap Bahwa leluhurnya dahulu adalah berasal dari keturunan suci, yang diturunkan ke bumi sebagai Dewa Chandra atau Dewa Bulan. Sakti atau istri dari Dewa Chandra adalah Dewi Soma, Dewa Chandra dan Dewi Soma inilah yang kemudian menurunkan Wangsa Chandra. Dalam kurun waktu yang berabad-abad keturunan Wangsa dari Dinasty Chandra muncul kepercayaan bahwa Bulan Tilem adalah sebagai hari suci Wangsa tersebut. Kepercayaan ini kemudian dipercaya oleh Umat Hindu di Nusantara ini sebagai hari sucinya.
Hari suci tilem sebenarnya sudah dirayakan oleh nenek moyang kita sebelum pengaruh Hindu datang ke Indonesia, dari sumber-sumber yang dapat dipercaya Bahwa hari suci tilem erat kaitannya dengan keberadaan Dinasty Chandra. Dynasty Chandra menganggap Bahwa leluhurnya dahulu adalah berasal dari keturunan suci, yang diturunkan ke bumi sebagai Dewa Chandra atau Dewa Bulan. Sakti atau istri dari Dewa Chandra adalah Dewi Soma, Dewa Chandra dan Dewi Soma inilah yang kemudian menurunkan Wangsa Chandra. Dalam kurun waktu yang berabad-abad keturunan Wangsa dari Dinasty Chandra muncul kepercayaan bahwa Bulan Tilem adalah sebagai hari suci Wangsa tersebut. Kepercayaan ini kemudian dipercaya oleh Umat Hindu di Nusantara ini sebagai hari sucinya.
Labels:
Agama
Drona
Bhagawan Wraspati mempunyai putra bernama Baradwaja yang pernah memerintah di Negeri Antasangin. Tatkala memasuki masa wanaprastha ia melaksanakan tapa sebagai Brahmana Pandita di tengah hutan, berita ini terdengar oleh sahabatnya, Raja Pancala. Ia begitu terharu, karena ia tahu, sahabatnya masih mempunyai putra yang masih bocah bernama Kanwa dan Kumbayana. Akhirnya, ia putuskan untuk menitipkan putra mahkotanya, Sucitra, yang juga masih usia kanak-kanak padanya. Untuk diberikan pendidikan ilmu kawisesan. Sucitra, sangat senang berguru pada Rsi Baradwaja. Di mata Sucitra, Baradwaja adalah sosok ayah yang penuh perhatian. Begitu pula Kanwa dan Kumbayana sahabat kecilnya, selalu mengalah dan memanjakannya. Terlebih-lebih Kumbayana, ia merasakan adanya rasa melebihi sosok saudara.
Labels:
Artikel
Bhakti Yoga (by Gede Prama)
Bagi sahabat yang melihat hanya dengan mata biasa, pertanda alam berupa semakin sedikitnya pohon kamboja yang bisa berbunga di Bali, ia sesederhana persoalan hama tanaman. Namun bagi sahabat yang melihat dengan mata kepekaan, alam sesungguhnya sebuah cermin jujur. Di depan cermin jujur, hanya kejujuran yang membantu.
Langkanya bunga kamboja memang menimbulkan kesulitan kekurangan sarana persembahyangan, namun lebih dari itu, ada jejaring keindahan di alam yang kehilangan salah satu unsurnya. Akibatnya, ia bisa membawa dampak pada keindahan secara keseluruhan. Meminjam pendapat fisikawan Fritjof Capra dalam The Hidden Connections, matinya kupu-kupu di Singapura memberi pengaruh pada cuaca di Australia. Bila ini benar, bukan tidak mungkin langkanya bunga Kamboja akan mempengaruhi keindahan alam Bali. Padahal, pariwisata Bali bertumpu pada keindahan alam.
Umat Hindu pemuja arca, ataukah penyembah berhala?
Konsep pemujaan terhadap murti atau arca Tuhan dan berbagai penjelmaan-Nya merupakan ciri pokok cara sembahyang dalam agama Hindu. Sebaliknya, dalam ajaran agama lain cara tersebut dipandang sebagai sebuah jalan kesesatan. Cara sembahyang Hindu dituduh sebagai pemujaan berhala. Celakanya, pemujaan terhadap berhala inilah yang sering dijadikan sebagai alasan untuk "menyelamatkan" orang-orang Hindu.
Berbagai pertanyaan memang mencuat ketika orang melihat cara orang Hindu memuja Tuhan mereka. Masak sih, Tuhan seperti batu? Tidakkah berarti kita membatasi Tuhan kalau Tuhan kita puja dalam wujud tertentu? Apakah bukan pelecehan besar kalau kita mempersamakan Tuhan dengan benda-benda ciptaan-Nya? Apakah Tuhan orang Hindu terus-menerus lapar, hingga tiap hari harus disuguhi aneka makanan? Apalagi kalau mereka melihat banten-banten di Bali yang diselipi Coca Cola atau Sprite serta buah-buahan serba impor. Maka komentar miring seperti "Wah, tinggi juga selera Tuhan orang Hindu, ya?" tak terelakkan. Lalu muncullah berbagai pertanyaan teologis yang acapkali memojokkan.
Berbagai pertanyaan memang mencuat ketika orang melihat cara orang Hindu memuja Tuhan mereka. Masak sih, Tuhan seperti batu? Tidakkah berarti kita membatasi Tuhan kalau Tuhan kita puja dalam wujud tertentu? Apakah bukan pelecehan besar kalau kita mempersamakan Tuhan dengan benda-benda ciptaan-Nya? Apakah Tuhan orang Hindu terus-menerus lapar, hingga tiap hari harus disuguhi aneka makanan? Apalagi kalau mereka melihat banten-banten di Bali yang diselipi Coca Cola atau Sprite serta buah-buahan serba impor. Maka komentar miring seperti "Wah, tinggi juga selera Tuhan orang Hindu, ya?" tak terelakkan. Lalu muncullah berbagai pertanyaan teologis yang acapkali memojokkan.
Labels:
Artikel
Tuhan....kenapa satu-satunya gubukku terbakar?
Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal, terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.
Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai.
Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya. Dia sedih dan marah.
Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai.
Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya. Dia sedih dan marah.
Labels:
Artikel
Menata Ulang Pikiran
Kita lahir ke dunia sebagai manusia, diikat oleh tiga belenggu, yaitu belenggu pikiran [manas], ahamkara [ke-aku-an] dan sthula sarira [badan fisik]. Dimana manas [pikiran] adalah pelopor dari kedua belenggu yang lain, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Sehingga halangan besar manusia di dalam evolusi bathin adalah pikirannya sendiri. Dan langkah evolusi bathin terpenting adalah melampaui pikiran [berhenti didikte oleh pikiran] dan meniadakan ke-aku-an [nirahamkarah].
Labels:
Artikel
Sarasvati dan Teori Kecerdasan ganda
Satu lagi keistimewaan sang Ibu Sarasvati yang dapat kita temukan dalam figurnya adalah mengenai korelasinya dengan teori kecerdasan ganda. Teori ini dikemukakan pada 1999 oleh Howard Gardner, seorang psikolog kelahiran Amerika Serikat yang banyak bergelut di bidang intelegensi. Ia menyatakan bahwa setiap individu memiliki keunikan, dan sedikitnya terdapat tujuh macam kecerdasan dalam seorang individu. Kecerdasan yang beraneka ragam itu pasti ada dalam setiap individu dan membedakannya dengan individu lain, dan oleh sebab itu tidak ada individu yang bodoh, semua berpotensi untuk menjadi cerdas dengan meningkatkan kecenderungan kecerdasannya itu. Seorang individu bisa saja pintar dalam matematika, tetapi kurang dalam musik, demikian pula sebaliknya, seorang individu sangat pandai mengutarakan pendapatnya secara lisan, sementara yang lain lebih baik dengan jalan tertulis. Hal itulah yang disebutnya sebagai Teori Kecerdasan Ganda “Multiple Intelligence”.
Labels:
Artikel
Bangga beragama bumi
Mengapa mesti malu beragama bumi karena kita tinggal di bumi;
sementara agama langit masih menggantung di awan-awan yang tidak tetap adanya...
sementara agama langit masih menggantung di awan-awan yang tidak tetap adanya...
Orang Hindu dikenal sebagai orang yang cinta damai, penuh pengertian, jujur, dan penolong. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh ajaran Hindu itu sendiri yang menekankan kepada konsep ahimsa, prema, shanti, dan satya. Oleh karena itu, di mana pun orang Hindu berada, ia akan selalu membawa kedamaian bagi masyarakat sekitarnya. Bukan hanya itu, makhluk lain seperti binatang dan tetumbuhan pun ikut merasakan kedamaian karena manusia Hindu turut mencurahkan kasihnya kepada alam sekitar dalam konsep-konsep filosofi yang adiluhung: Tri Hita Karana.
Labels:
Artikel
mengapa memakai bija di kening?
Cakra yang berdaun bunga dua disebut Ajna,
terletak di antara kedua alis mata dan memiliki aksara ham dan ksam.
Pimpinannya disebut Sukla Mahakala (waktu agung putih);
pimpinan devinya disebut Hakini.
terletak di antara kedua alis mata dan memiliki aksara ham dan ksam.
Pimpinannya disebut Sukla Mahakala (waktu agung putih);
pimpinan devinya disebut Hakini.
Labels:
Artikel
Tempat Suci
Tempat suci adalah tempat yang dibangun secara khusus menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan secara khusus pula. Tempat suci adalah tempat untuk melakukan ibadah agama, tempat untuk sujud dan menyembah. Tempat untuk sujud secara lahir dan bathin, sujud jiwa dan raga kehadapan Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa). Sujud dalam arti patuh, taat dan bhakti secara tulus iklas. Siap sedia menjunjung serta menjalankan ajaran dan perintah-perintah-Nya serta menjalankan ajaran dan perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-Nya.
Labels:
Agama
Tumpek Landep
Tumpek Landep dirayakan setiap Sanisara Kliwon Wuku Landep. Tumpek Landep berasal dari kata Tumpek yang Berarti Tampek atau dekat dan Landep yang berarti Tajam. Jadi dalam konteks filosofis, Tumpek Landep merupakan tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (pikiran). Dengan demikian umat selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai - nilai agama. Dengan pikiran yang suci, umat mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Labels:
Agama
Sejarah Perkembangan Agama Hindu
Agama Hindu merupakan agama yang mempunyai usia tertua dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh manusia. Agama Hindu pertama kali dikenal di India. Perkembangan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 Jaman/fase, yakni Jaman Weda, Jaman Brahmana, Jaman Upanisad dan Jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di Mohenjodaro dan Harappa, menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di India pada jamam dahulu telah mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu peninggalan yang menarik, ialah sebuah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat hubungannya dengan ajaran Weda, karena pada jaman ini telah dikenal adanya penyembahan terhadap Dewa-dewa.
Labels:
Hindu
Candi Gedong Songo ( candi peninggalan budaya Hindu )
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata bandungan. Candi Gedong Songo, yang berarti sembilan candi dengan lokasi yang paling tinggi adalah candi dengan angka paling besar.
Labels:
Artikel
Hukum Karma?
Hindu mengajarkan bahwa di keseluruhan alam semesta ini berlaku dua hukum semesta, yaitu Hukum Karma [hukum yang mengatur mahluk, jalan hidup dan kehidupan] dan Hukum Rta [hukum alam, yang mengatur alam semesta, benda dan materi]. Kedua hukum ini saling berkaitan satu sama lain, akan tetapi dalam tulisan ini khusus yang akan dibahas adalah tentang Hukum Karma.
PENJELASAN TENTANG KARMA
Berbeda dengan sebagian agama yang mengajarkan tentang "Takdir Tuhan" -dimana kehidupan kita di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang ditentukan oleh takdir Tuhan-, agama-agama dharma [Hindu, Buddha dan Jain] mengajarkan yang berbeda, yaitu "Hukum Karma".
Labels:
Agama
Sesarining Dharma (Intisari Dharma)
Sebab kenapa dalam kehidupan ini kita jauh dari realitas diri kita yang sejati [yang penuh kebahagiaan dan kedamaian] adalah karena kita SALAH PIKIRAN. Kita mengira harga diri kita yang paling penting, kita mengira melampiaskan marah itu yang paling penting, kita mengira nafsu seks itu yang paling penting, kita mengira banyak uang itu yang paling penting, kita mengira kekuasaan itu yang paling penting, kita mengira badan kita ini yang paling penting, kita mengira menuruti pikiran dan perasaan negatif kita yang paling penting, dll, banyak sekali. Janganlah kemudian kita pergi ke alam kematian [mati] dengan salah pikiran seperti itu, karena kita akan dibuat sangat sengsara di alam kematian. Sukur-sukur kalau kemudian kita masih bisa balik terlahir lagi ke kehidupan ini menjadi manusia, celakalah kalau kita terlahir ke alam-alam bawah [Bhur Loka] menjadi ashura atau lahir sebagai binatang.
Labels:
Agama
Tips Mebanten yang terang dan indah
Hindu Dharma identik dengan mebanten [persembahan]. Di Pulau Bali selama ribuan tahun, setiap harinya jutaan persembahan dihaturkan. Entah ke alam atas, alam bawah ataupun ke alam semesta. Setiap kali kita mendapatkan sesuatu yang baik [habis panen di sawah, sembuh dari sakit, naik gaji, anak tamat sekolah, dll] yang pertama kali dipikirkan adalah berterimakasih dengan menghaturkan persembahan [mebanten]. Demikian juga dalam setiap putaran waktu yang sakral [rainan] kita menghaturkan persembahan. Dan hal ini bukannya tidak ada efeknya. Bagi orang-orang yang mata bathinnya sudah terbuka, akan bisa melihat vibrasi kosmik kesucian dan kedamaian di Pulau Bali sungguh luar biasa.
Labels:
Agama
Peradah DPP Jawa Tengah: Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia )
Peradah DPP Jawa Tengah: Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia )
Bhagawad Gita - Lengkap ( Bahasa Indonesia )
Bhagawad Gita (Bahasa Indonesia)
Berdasarkan terjemahan dari Sansekerta ke Bahasa Inggris yang dilakukan oleh TL Vaswani.
Trimakasih kepada SHANTY GRIA
Berdasarkan terjemahan dari Sansekerta ke Bahasa Inggris yang dilakukan oleh TL Vaswani.
Trimakasih kepada SHANTY GRIA
Labels:
bhagawad gita
DOA SEHARI-HARI UMAT HINDU
Doa Menjelang Tidur
Om asato mā sat ganaya,
tamaso mā jayatir ganaya,
mrityor māmritam gamaya.
(Ya Tuhan tuntunlah hamba dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar, dari jalan yang gelap ke jalan terang, hindarkanlah hamba dari kematian menuju hidup abadi.)
Doa Bangun Pagi
Om Utedānim bhagawantah syāmota
prapitwa uta mandye ahnam
utoditā maghawanta sūryasya wayam
dewānām sumantau syāma.
(Ya Tuhan Yang Maha Pemurah, jadikanlah hamba orang yang selalu bernasib baik pada hari ini, menjelang tengah hari, dan seterusnya. Semoga para Dewa melindungi diri hamba.)
Labels:
Hindu
CHAKRA ENERGY CENTRE
CHAKRA ENERGY CENTRE
Yth , Teman – teman , dalam rangka merayakan hari raya Nyepi Tahun saka 1933 . kami dari Padepokan Sanggar Shry Samasthy Prana , ingin sedikit berbagi bahan bacaan , yang kami khususkan bagi teman – teman yang senang pada topic dibawah ini, dan mohon maaf, kami tidak bermaksud mengajari, khususnya bagi yang sudah lebih dalu mengetahuinya .
CHAKRA – ENERGY CENTRE
Chakra berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya Roda
Chakra atau pusat energi, merupakan titik penghubung yang mengalirkan energi dari satu tingkatan badan Spiritual ke ke tingkatan badan Spiritual yang yang lain. Seorang yang cukup waskita dengan mudah dapat melihat keaktipan Chakra-Chakra tersebut, dimana ia berupa suatu cekungan atau pusaran di permukaan badan halus ( Etheric Body )
Labels:
Hindu
Jalan Yoga
Jalan Yoga
ye yatha mam prapadyante tams tathai 'va bhajamy aham mama wartma 'nuvartante manusyah partha sarwasah. ~Bhagavadgita IV-11~
Artinya:
Jalan manapun yang ditempuh manusia ke arah-KU, semua KU-terima sama O Partha, dari mana pun semua mereka yang melalui jalan-KU!
Yang dimaksud dengan "jalan manapun" dalam ayat Bhagavadgita tersebut adalah
ye yatha mam prapadyante tams tathai 'va bhajamy aham mama wartma 'nuvartante manusyah partha sarwasah. ~Bhagavadgita IV-11~
Artinya:
Jalan manapun yang ditempuh manusia ke arah-KU, semua KU-terima sama O Partha, dari mana pun semua mereka yang melalui jalan-KU!
Yang dimaksud dengan "jalan manapun" dalam ayat Bhagavadgita tersebut adalah
Labels:
Agama
Subscribe to:
Posts (Atom)
CHAT WITH US HERE !
About Me
- Peradah Indonesia Kota Semarang
- Om swastiastu, Kami Perhimpunan Pemuda HIndu Indonesia(DPK Semarang) sekretariat : Pura Agung Giri Natha, Jl. Sumbing no.12 Semarang
wibiya widget
Tags
17an
2009
Agama
Alam
Amerta Sari
Artikel
Astrologi Bali
bhagawad gita
Bhakti
Budaya
Candi
Dharma
Dharma Santi
Dosa
Download
Ekonomi
Foto
Giri Natha
Hindu
Jadwal
Kalender Bali
Karma
Kebenaran
Kegiatan
Kejahatan
Kemah
Kembali Ke Hindu
KMHS
Krisis
Kunjungan
Lobha
Lokha Sabha
Makrab
Mantra
Marga
Meditasi
Mijen
Mind
Moha
Nyepi
Odalan
Organisasi
Pancawara
Pasraman
Penyakit
Peradah
Pertanyaan
Pura
Ramalan
Rohani
Sains
Santi
Saptawara
Saraswati
Seke Gong Puspa Giri
Senam
Seni
Siwa
software
Spiritual
SSC Band
Tahun Baru
Tari
Tirta Yatra
Tlogosari
Tuhan
Veda
Vedic
Wallpaper
Website Hindu
WHDI
Wuku
Yoga