Powered by Blogger.

TULISAN TERPOPULER

Jalan Yoga

Jalan Yoga
ye yatha mam prapadyante tams tathai 'va bhajamy aham mama wartma 'nuvartante manusyah partha sarwasah. ~Bhagavadgita IV-11~

Artinya:
Jalan manapun yang ditempuh manusia ke arah-KU, semua KU-terima sama O Partha, dari mana pun semua mereka yang melalui jalan-KU!

Yang dimaksud dengan "jalan manapun" dalam ayat Bhagavadgita tersebut adalah
jalan yoga, Yoga Marga yang mana saja, BUKAN setiap ajaran, untuk mudahnya pengertian secara umum ajaran-ajaran kita sebut agama-agama. Ada beberapa alasan untuk itu:

Pertama, tidak semua agama mengenalkan ajaran yoga, bahkan ada lembaga agama, seperti gereja dan MUI melarang umatnya ikut praktek yoga.

Ke-dua, paham ketuhanan (konsep setiap tentang Tuhan) tiap agama berbeda.

Ketiga, konsep manusia dari masing-masing agama juga berbeda. Sebagai contoh, menurut agama rumpun Abrahamik, manusia diciptakan dari tanah liat, debu atau air kotor (bahan-bahan yang hina), sekalipun manusia disebut sebagai gambar Allah.

Ke-empat, (karena itu) hakikat manusia dalam pemahaman agama-agama Abrahamik itu adalah pendosa (Yahudi dan Nasrani/Kristen), atau hamba, budak (Islam).

Dalam agama Hindu, manusia diciptakan dari prakerti (potensi materi) dan purusha (jiwa), yang kedua-duanya berasal dari "tubuh" Brahman (Tuhan) sendiri. Hakikat manusia; jiwa atau atmannya adalah sama dengan Brahman. Hal ini mendorong manusia Hindu menjadi rendah hati, menghormati manusia lain, karena percaya di dalam setiap manusia, Atman atau Jiwa atau Ruh mereka sama dengan Atman atau Jiwa atau Ruhnya sendiri (Tat Tvam Asi). Sebaliknya yang banyak melakukan kekerasan atas nama Tuhan adalah manusia-manusia yang dianggap pendosa atau budak Tuhan.

Ke-lima, tujuan tiap-tiap agama juga berbeda. Ada agama yang tujuan tertingginya adalah sorga di mana para pemeluk agama ini hidup di sorga dengan tubuhnya, dan menikmati kesenangan badani tanpa batas. Sedangkan tujuan tertinggi agama Hindu adalah moksha, yaitu persatuan jiwa dengan Sang Mahasumber, Brahman; seperti sungai-sungai yang bersatu dalam samudera. Sementara sorga yang bersifat rohani adalah tujuan antara. Kalau dikaitkan dengan sistem yoga, tujuan tertinggi dari agama-agama yang pertama ada pada cakra pertama, muladara cakra yang letaknya di dekat kemaluan dan dubur. Artinya ini adalah kesadaran terendah, kesadaran pada tingkat meteri. Sedangkan moksha ada pada cakra ke-tujuh, sahasrara cakra yang letaknya di atas ubun-ubun.

Tujuan tertinggi agama Hindu, mirip dengan tujuan agama Buddha dan Jain. Tujuan tertinggi agama Buddha adalah Nirvana atau Suniyata (kekosongan) dan tujuan tertinggi agama Jain adalah Kevalya atau persatuan dengan Sang Diri Tertinggi, yang dalam Hindu mirip dengan Brahman.

Jadi jelaslah yang dimaksud JALAN dalam Bhagavad Gita adalah jalan yoga, BUKAN agama-agama. Menyamakan JALAN itu dengan agama-agama, yang dengan penjelasan singkat di atas sudah terbantahkan. DR. Frank Morales menyebut mereka yang menyamakan JALAN dalam Bhagavatgita itu sama dengan agama-agama, sebagai Universalisme Radikal, atau "Kesamenisme".

Disarikan dari Media Hindu Agustus 2010 edisi 78.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CHAT WITH US HERE !

Ada pertanyaan atau ingin posting artikel di blog ini ?hubungi kami disini dengan

Bayu Wardana



Arya Wibawa

About Me

My Photo
Peradah Indonesia Kota Semarang
Om swastiastu, Kami Perhimpunan Pemuda HIndu Indonesia(DPK Semarang) sekretariat : Pura Agung Giri Natha, Jl. Sumbing no.12 Semarang
View my complete profile

wibiya widget